Rabu, 02 Maret 2011

Menambahkan Effect Pointer di Blog Kita: Falling Glitter

        Nah, lhou !! Bicara soal blog jelek yang saya bahas pada Postingan Pertama saya, saya mau berbagi tips neeehhh,,, buat kalian yang mau blognya tambah jelek dari yang jelek (nguuawourr puooll!!)... Jelek lho.. pointernya jadi punya awan,,, bisa njatuhin air...(awan, jare).... Liat nehhh... :

        Jelek kan...(Keren Tauk)....!!!
        Caranya :
              1. Jelasnya Log In dulu ke Blogger.
              2. Kalo udah, Klik Rancangan---> Edit HTML.
              3. Cari kode </head>... 

      
             4. Copy dan paste script di bawah ini dan letakkan di atas kode</head>...

<script type="text/javascript">
// <![CDATA[
var colour="#666666";
var sparkles=40;

var x=ox=400;
var y=oy=300;
var swide=800;
var shigh=600;
var sleft=sdown=0;
var tiny=new Array();
var star=new Array();
var starv=new Array();
var starx=new Array();
var stary=new Array();
var tinyx=new Array();
var tinyy=new Array();
var tinyv=new Array();
window.onload=function() { if (document.getElementById) {
var i, rats, rlef, rdow;
for (var i=0; i<sparkles; i++) {
var rats=createDiv(3, 3);
rats.style.visibility="hidden";
document.body.appendChild(tiny[i]=rats);
starv[i]=0;
tinyv[i]=0;
var rats=createDiv(5, 5);
rats.style.backgroundColor="transparent";
rats.style.visibility="hidden";
var rlef=createDiv(1, 5);
var rdow=createDiv(5, 1);
rats.appendChild(rlef);
rats.appendChild(rdow);
rlef.style.top="2px";
rlef.style.left="0px";
rdow.style.top="0px";
rdow.style.left="2px";
document.body.appendChild(star[i]=rats);
}
set_width();
sparkle();
}}
function sparkle() {
var c;
if (x!=ox || y!=oy) {
ox=x;
oy=y;
for (c=0; c<sparkles; c++) if (!starv[c]) {
star[c].style.left=(starx[c]=x)+"px";
star[c].style.top=(stary[c]=y)+"px";
star[c].style.clip="rect(0px, 5px, 5px, 0px)";
star[c].style.visibility="visible";
starv[c]=50;
break;
}
}
for (c=0; c<sparkles; c++) {
if (starv[c]) update_star(c);
if (tinyv[c]) update_tiny(c);
}
setTimeout("sparkle()", 40);
}
function update_star(i) {
if (--starv[i]==25) star[i].style.clip="rect(1px, 4px, 4px, 1px)";
if (starv[i]) {
stary[i]+=1+Math.random()*3;
if (stary[i]<shigh+sdown) {
star[i].style.top=stary[i]+"px";
starx[i]+=(i%5-2)/5;
star[i].style.left=starx[i]+"px";
}
else {
star[i].style.visibility="hidden";
starv[i]=0;
return;
}
}
else {
tinyv[i]=50;
tiny[i].style.top=(tinyy[i]=stary[i])+"px";
tiny[i].style.left=(tinyx[i]=starx[i])+"px";
tiny[i].style.width="2px";
tiny[i].style.height="2px";
star[i].style.visibility="hidden";
tiny[i].style.visibility="visible"
}
}
function update_tiny(i) {
if (--tinyv[i]==25) {
tiny[i].style.width="1px";
tiny[i].style.height="1px";
}
if (tinyv[i]) {
tinyy[i]+=1+Math.random()*3;
if (tinyy[i]<shigh+sdown) {
tiny[i].style.top=tinyy[i]+"px";
tinyx[i]+=(i%5-2)/5;
tiny[i].style.left=tinyx[i]+"px";
}
else {
tiny[i].style.visibility="hidden";
tinyv[i]=0;
return;
}
}
else tiny[i].style.visibility="hidden";
}
document.onmousemove=mouse;
function mouse(e) {
set_scroll();
y=(e)?e.pageY:event.y+sdown;
x=(e)?e.pageX:event.x+sleft;
}
function set_scroll() {
if (typeof(self.pageYOffset)=="number") {
sdown=self.pageYOffset;
sleft=self.pageXOffset;
}
else if (document.body.scrollTop || document.body.scrollLeft) {
sdown=document.body.scrollTop;
sleft=document.body.scrollLeft;
}
else if (document.documentElement && (document.documentElement.scrollTop || document.documentElement.scrollLeft)) {
sleft=document.documentElement.scrollLeft;
sdown=document.documentElement.scrollTop;
}
else {
sdown=0;
sleft=0;
}
}
window.onresize=set_width;
function set_width() {
if (typeof(self.innerWidth)=="number") {
swide=self.innerWidth;
shigh=self.innerHeight;
}
else if (document.documentElement && document.documentElement.clientWidth) {
swide=document.documentElement.clientWidth;
shigh=document.documentElement.clientHeight;
}
else if (document.body.clientWidth) {
swide=document.body.clientWidth;
shigh=document.body.clientHeight;
}
}
function createDiv(height, width) {
var div=document.createElement("div");
div.style.position="absolute";
div.style.height=height+"px";
div.style.width=width+"px";
div.style.overflow="hidden";
div.style.backgroundColor=colour;
return (div);
}
// ]]>
</script>

Presiden Tegur Golkar-PKS


Presiden SBY saat memberi keterangan pers di Kantor Kepresidenan, Jakarta, kemarin. Presiden didampingi Wapres Boediono, Mensesneg Sudi Silalahi dan Menko Polhukam Djoko Suyanto.


JAKARTA– Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengancam akan mengambil sikap keras terhadap anggota koalisi yang tidak sejalur lagi. Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat itu mempersilakan mitranya keluar dari koalisi jika tidak bisa memenuhi etika dalam berkoalisi. Sebagai ketua koalisi, Presiden mengingatkan bahwa 11 butir kesepakatan yang disebut sebagai Code of Conduct seharusnya bisa dijalankan oleh mitra koalisi, bukan sebaliknya.

’’Jika ada yang tidak bersedia, barangkali menjadi takdir sejarah untuk tidak bisa lagi bersama-sama dalam koalisi,”ujar Presiden SBY dalam keterangan persnya di Kantor Kepresidenan,Jakarta, kemarin petang. Presiden SBY menilai, beberapa mitra koalisinya akhirakhir ini tidak konsisten terhadap 11 kesepakatan yang telah diteken antara dia sebagai presiden terpilih 2009–2014 dan partai-partai yang tergabung dalam mitra koalisi.

Enam partai yang menandatangani kesepakatan pada Oktober 2009 itu adalah Partai Golkar,Partai Keadilan Sejahtera (PKS),Partai Amanat Nasional (PAN),Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Demokrat. Tokoh asal Pacitan ini mengungkapkan, usulan agar koalisi dievaluasi dari banyak pihak dan pandangan, termasuk masyarakat luas. Untuk itu Presiden akan mengevaluasi secara mendalam para mitra koalisinya.

”Dari evaluasi yang saya lakukan, saya menilai, ini juga dijustifikasi, atau dikonfirmasi oleh pandangan umum dari teman-teman di pemerintahan bahwa ada sejumlah kesepakatan yang tidak ditaati atau dilanggar oleh satu dua partai politik,”ungkapnya. Ketua DPP Partai Golkar Priyo Budi Santoso tidak merasakan pidato Presiden SBY dialamatkan untuk menyindir partainya. Menurut dia, pernyataan SBY masih normatif karena koalisi memang harus membangun kebersamaan.

”Golkar tidak pernah merasa melanggar satu pun poin kontrak koalisi sehingga kami tidak masalah. Silakan saja diambil keputusan terbaik, Golkar biasa saja,” katanya di Gedung DPR,Jakarta,kemarin. Priyo menandaskan,partainya setuju dengan SBY bahwa koalisi dibentuk untuk mendukung stabilitas politik dan pemerintahan. Apa yang dilakukan Golkar dalam menyikapi beberapa hal merupakan bagian dari dinamika politik. Itu pun hal yang biasa.Penyikapan atas kasus Bank Century dan usulan hak angket mafia pajak hanyalah cara pendekatan yang berbeda antara Golkar dan partai koalisi pada umumnya.

”Tetapi jika hal itu dianggap sebagai kesalahan dan bentuk pelanggaran atas etika koalisi,Partai Golkar siap menerima apa pun keputusan Presiden nanti. Kami menunggu langkah konkret Presiden SBY. Kami siap menerima keputusan itu dan siap mengambil keputusan balik,”ujarnya. Sekretaris Jenderal DPP PKS Anis Matta menyerahkan soal evaluasi koalisi sepenuhnya kepada Presiden SBY.Menurut dia, PKS siap akan segala macam skenario keputusan, termasuk reshuffle.

Meski begitu, PKS tidak pernah merasa melanggar kontrak politik koalisi.“Kami siap saja dengan keputusan beliau,”ujarnya. Pengamat politik Universitas Gadjah Mada (UGM) Ari Dwipayana menilai pidato SBY tidak akan efektif mengubah prilaku politik Golkar dan PKS. Pidato SBY tidak jauh berbeda atau sekadar pengulangan dari pernyataan-pernyataan elite politik Partai Demokrat terhadap sikap Partai Golkar dan PKS. Sebaliknya, dia melihat pidato SBY terdengar mengambang dan lebih terkesan memberikan tawaran negosiasi ulang atau renegosiasi bentuk koalisi ke depan.

”Mungkin ada reshuffle, tapi komposisi jumlah parpol tidak berubah,”katanya. Pengamat politik Universitas Paramadina Gun Gun Heryanto juga menilai SBY sepertinya masih menginginkan untuk menjaga harmonisasi kekuatan politik pendukungnya. Hal itu juga menunjukkan SBY masih memperhitungkan kekuatan politik Golkar dan PKS. ”Statement SBY mungkin bisa meredakan tensi politik pasca-angket. Namun, statementitu bisa menjadi referensi bagi PKS dan Golkar melakukan manuver politik untuk kasus lain,”katanya.

Sikap Presiden tersebut merespons dinamika politik belakangan ini, terutama pascasidang paripurna DPR terkait hak angket mafia pajak. Saat itu dua partai anggota koalisi, Partai Golkar dan PKS,justru mengambil sikap berseberangan dengan anggota koalisi lain yakni mendukung terbentuknya pansus. Dua parpol tersebut juga berseberangan pendapat dalam menyikapi Pansus Bank Century. Tuntutan evaluasi Partai Golkar dan PKS sebelumnya disampaikan parpol koalisi yang tergabung dalam Sekretariat Gabungan (Setgab) seperti PKB,PAN, dan PPP.Partai Demokrat yang menjadi tulang punggung koalisi bahkan meminta Presiden mencopot menteri dari PKS.

Komunikasi Maraton

Presiden mengaku ingin memastikan dalam proses komunikasi yang dilakukannya sekarang ini seluruh partai politik tanpa terkecuali benar-benar berkomitmen untuk mematuhi apa yang telah disepakati dan ditandatangani dalam nota kesepakatan itu. Dibantu Wapres Boediono dan seluruh parpol koalisi, Presiden akan melakukan komunikasi secara maraton dan intensif dalam melakukan evaluasi. ”Jika tidak,ke depan tentu sanksi harus diberikan.Dan dalam penataan kembali koalisi yang insya Allah akan kami laksanakan dalam waktu dekat ini,”tandasnya.

Dia kemudian mengingatkan hakikat koalisi terbagi dalam dua hal. Pertama, kesepakatan yang ditandatangani menyangkut koalisi disepakati untuk mendukung penuh suksesnya pemerintahan SBY-Boediono pada masa pemerintahan 2009-2014. Kedua, koalisi ini dilaksanakan atau berlaku di bidang eksekutif dan di bidang legislatif.”Ini tertulis.Tersurat. Bukan hanya tersirat dalam nota kesepahaman yang kami tanda tangani,”ungkapnya. Sementara itu, sejumlah parpol anggota koalisi menafsirkan berbeda pernyataan Presiden SBY.

Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Marzuki Alie menilai, pidato SBY adalah peringatan keras untuk parpol koalisi yang selama ini membelot. Marzuki juga mengungkapkan apa yang disampaikan SBY merupakan peringatan bahwa dalam waktu dekat ini segera ditindaklanjutinya. ”Itu sudah keras. Itu peringatan keras. Selama ini kan selalu disebut berkoalisi dengan Presiden, tidak di sini (DPR).Tapi koalisi itu kan di Parlemen dukung pemerintah. Itu clear,”ungkapnya.

Wakil Sekjen DPP PPP M Romahurmuziy menilai pernyataan SBY sebagai pemanasan sebelum reshuffle kabinet. Menurut dia, Presiden sudah mengevaluasi jalanya koalisi selama 1,5 tahun. Selama itu pula kesabaran dan kehati-hatian ditunjukkan SBY demi mempertahankan rajutan koalisi. Hal senada disampaikan Ketua DPP PAN Bima Arya Sugiarto. Bagi Bima, pernyataan SBY menunjukkan ruang dialog kini sudah sangat kecil. Dia melihat pernyataan Presiden SBY sangat tegas, ditunjukkan melalui pernyataan soal sanksi dan nota kesepakatan.

”Itu isyarat kuat reshuffle, tinggal menunggu waktu,”katanya. Berbeda dengan Bima, Ketua DPP PKB Abdul Kadir Karding menilai pidato itu menunjukkan bahwa SBY masih memberi ruang dialog bagi anggota koalisi. ”Itulah kearifan SBY, tinggal bagaimana membangun koalisi yang efektif dan produktif di masa mendatang,”katanya.

Di lain pihak, Sekjen DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Tjahjo Kumolo mengaku tidak terlalu antusias untuk ikut membicarakan pidato SBY terkait koalisinya. Tjahjo malah menyayangkan kenapa sekelas Presiden membicarakan masalah koalisi dalam pidato terbuka.

Postingan Pertama :D

        Whooa, tambah kerjaan...!!! ujian praktek TIK menjadi pondasi terbentuknya blog ini (pondasi, jare :D). Liat ajah alamat blognya ... pakek nomor togel (nomor induk yg bener)...Jadinya,, (teteretterrett..) punya blog dua... wes, satune elekg, ruwettt,, eitss nambah ruewwet..(kaya' buntelan kentut kalo kata tamara..hehe).. okelah ga ruwet wess.. setreess..(opo bedae!).
        Postingan kali ini adalah (jengjeng) introduce oke ;D... westalah,, kalian tau aku... gausa banyak cingcong yah.. maklum takut bibir saya bleber (5 cm bisa kali hehe..:D), ntar menyaingi, jd ga perlu. Sekarang, marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan YME atas segala limpahannya kita bisa blogging....!! (walah..walah). Postingan Pertama di blog ini, wes payahe nemen ga' punya ide blazz... maless pisan euy...!!
       Postingan kali ini kita akan menumpas masalah blogger, semua akan dikupas secara tajam dan aktual setajam...SILET (gantinya silet dund)... Haha, blogger itu ....(cari ajah di mbah gugel). Fungsinya... (cari juga di mbah gugel), cara mbuatnya dan menggunakannya ....PD(Pikiren Dewe). Karena saya masih amatir, anda bisa juga tanyakan kepada simbah di kelas saya.. namanya Rissa (ngga' mbah seh, tp kan master). Biasa anak gaul suka blogging dia. Eits.. jangan salah, aku juga gaul, tapi gaul buat jelek di blog lhou..!!... Kalau ada yang berminat untuk menjelekkan blognya anda bisa menghubungi saya di nomor 14045 (itu kan McDonald). Delivery lhou..!! haha.. Udah sedikit cincong ajah dah mulai bleber bibirku..!! Dada !!
        WEWEWEWEWEWEWEW....... Selamat menikmati sajian saya (makanan be'e), maksud saya postingan pertama saya di blog yang kedua saya. Sampai Jumpa di postingan berikutnya..